Daftar Isi:
  • Jamur tiram adalah organisme yang tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak dapat menyediakan makanan sendiri dan bersifat saprofit (pengurai sisa-sisa bahan organik), oleh karena itu perlu penyediaan sumber makanan yang sesuai bagi pertumbuhanya. Misalnya, serbuk kayu gergaji, ampas tebu dan sludge kelapa sawit. Penelitian ini dimulai pada bulan Mei sampai September 2013 dirumah jamur yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM.2 perumahan UNRI, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAL), dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah Penambahan ampas tebu 0%,10%, 20%,30%, faktor kedua adalah Penambahan sludge kelapa sawit 0%,10%, 20%,30%, parameter yang diamati waktu pertumbuhan miselium, waktu muncul, pinhead, umur panen, jumlah badan buah per baglog dan bobot badan buah segar per baglog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas tebu 30% memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap waktu pertumbuhan miselium, waktu muncul pinhead dan berbeda nyata terhdap umur panen, jumlah badan buah per baglog dan bobot badan buah segar per baglog. Sedangkan penambahan sludge kelapa sawit konsentrasi 0%,10%, 20%,30%, memberikan pengaruh tidak nyata dan interaksi antara ampas tebu dan sludge kelapa sawit tidak nyata. Media tanam ampas tebu memberikan hasil yang terbaik bila dibandingkan dengan media tanam sludge kelapa sawit.Untuk mendapatkan pertumbuhan jamur tiram putih yang baik, perlu penambahan 20% ampas tebu kedalam media tanam