PROBLEMATIKA PENERAPAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 PEKANBARU
Main Author: | Mepra Polgia, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/5165/2/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/1/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/7/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/6/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5165/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui penerapan program bimbingan konseling dalam membina karakter disiplin dan peduli sosial bagi siswa SMP Negeri 10 Pekanbaru. Untuk mengetahui problematika dalam penerapan program bimbingan konseling dalam membina karakter disiplin,dan peduli sosial bagi siswa di SMP Negeri 10 Pekanbaru. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini guru pembimbing. Sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan program bimbingan konseling dalam membina karakter siswa. Populasi dan sampel penelitian ini adalah 3 orang guru pembimbing. Data dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa masih kurangnya para pembimbing merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi para siswa dalam menerapkan program yang akan dibinakannya kepada siswa, dimana masih ada pembimbing yang belum menggunakan konsep BK Pola 17 plus dalam menerapkan program BK dalam membina karakter siswa tersebut. Kemudian masih adanya pembimbing yang memberikan bimbingan dengan bercerita, ditambah lagi dengan belum maksimalnya pembimbing dalam memberikan bimbingan kepada siswa, sehingga masih ada siswa yang kurang menerapkan karakter yang diingikan atau diterapkan oleh para pembimbing. Ada banyak masalah atau probelmatika yang dihadapi guru dalam membina karakter para siswanya, seperti masalah pengevaluasian, dimana setelah pembimbing melakukan pengevaluasian terhadap karakter siswa masih ada siswa yang kurang dalam menerapkan karakter yang diharapkan para pembimbing. Adanya masalah fasilitas atau sarana dan prasarana yang disediakan sekolah dan banyaknya siswa yang tidak sebanding dengan jumlah guru BK atau kurangnya tenaga pembimbing di SMPN 10 Kota Pekanbaru tersebut, juga menjadi problem penerapan program BK dalam membina karakter siswa.