KEBERHASILAN OKULASI BIBIT DURIAN (Durio zibethinus Murr.) PADA MODEL MATA TEMPEL DAN STADIA ENTRES YANG BERBEDA
Main Author: | Bakarudin, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/5086/1/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/2/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/6/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/7/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/5086/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Induk Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan Pekanbaru, dari bulan Februari sampai Juni 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model mata tempel, stadia entres, dan interaksi antara model mata tempel dan stadia entres terhadap okulasi durian (Durio zibethinus Murr.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah model mata tempel (tidak berkayu dan berkayu). Faktor kedua adalah stadia entres (muda, agak tua, dan tua). Peubah yang diamati adalah persentase tumbuh, jumlah daun, panajng tunas, diameter batang, lebar daun, dan panjang daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model mata tempel memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase tumbuh, jumlah daun, panjang tunas, lebar daun, dan panjang daun, sedangkan stadia entres tidak berpengaruh terhadap semua peubah yang diamati. Interaksi antara model mata tempel dan stadia entres berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, lebar daun, dan panjang daun. Model mata tempel berkayu lebih baik digunakan pada stadia entres muda, agak tua, dan tua, sedangkan model mata tempel tidak berkayu lebih baik digunakan pada stadia entres tua.