Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur genetik populasi pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) menggunakan penanda RAPD. Hasil amplifikasi lima primer terpilih, jumlah pita tertinggi pada primer OPO-06 yaitu 124, jumlah lokus tertinggi pada Primer OPY-17 yaitu 21 dan ukuran pita berkisar 100-1.300 bp. Nilai jumlah rata-rata alel (Na)= 1.3437, memiliki nilai tertinggi pada populasi Rokan Hilir dan Rokan Hulu, nilai terendah terdapat pada populasi siak. Rata-rata alel efektif (Ne)= 1.2001, memiliki nilai tertinggi pada populasi Rokan Hulu dan nilai terendah terdapat pada populasi Rokan Hilir. Rata-rata persentase alel polymorphic (PPL)=34.37%, memiliki nilai tertinggi pada populasi Rokan Hulu dan Rokan Hilir, nilai terendah terdapat pada populasi Siak. Nilai rata-rata heterozigositas (He)= 0.1184, memiliki nilai tertinggi populasi Rokan Hulu dan nilai terendah pada populasi Siak. Nilai GST: 0.4307. Nilai GST yang rendah mengindikasikan tingkat aliran gen yang cukup tinggi yaitu 0.6610 (Nm<1). Nilai jarak genetik populasi dalam studi ini berkisar dari 0.2533-0.054. Berdasarkan dendogram UPGMA populasi pasak bumi dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok pertama populasi Kampar, kelompok kedua terdiri dari populasi Kuantan Singingi dan Rokan Hulu, dan kelompok ketiga terdiri dari populasi Rokan Hilir dan Siak. Hasil studi ini dapat digunakan sebagai informasi awal untuk perumusan kebijakan konservasi pasak bumi di Provinsi Riau.