UPAYA GURU PEMBIMBING DALAM MENGATASI AGRESIFITAS SISWA DISEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 PEKANBARU

Main Author: Rudiyana,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2011
Subjects:
SMP
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/464/1/2011_2011268.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/464/
Daftar Isi:
  • Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 17 Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bentuk agresifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru. (2) Untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya agresifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru (3) Untuk mengetahui upaya guru pembimbing dalam mengatasi agresifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru, dan (4) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru pembimbing dalam mengatasi agresifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing yang berjumlah dua orang dan siswa yang mengalami agresifitas, dan objeknya adalah upaya guru pembimbing dalam mengatasi agresifitas siswa. Untuk mengumpulkan data, digunakan teknik observasi dan wawancara. Data observasi dianalisa dengan teknik kuantitatif, kemudian disimpulkan secara kualitatif, dan data wawancara dianalisa dengan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan guru pembimbing dalam mengatasi agresifitas siswa di SMP Negeri 17 Pekanbaru kurang maksimal, dimana upaya guru pembimbing dapat dipersentasekan sebanyak 53,15%, dan hal yang tidak diupayakan oleh guru pembimbing dapat dipersentasekan sebanyak 46,85%. Temuan tentang upaya yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam mengatasi agresifitas yang terjadi pada siswa SMP Negeri 17 Pekanbaru diawali dengan melakukan studi kasus, melihat catatan buku poin, siswa dan buku kasus siswa, absen kelas, dan laporan dari guru bidang studi, kemudian dievaluasi dibuat program layanan upaya mengatasi agresifitas. Dalam pelaksanaannya, guru pembimbing memberikan layanan dan memanfaatkan fungsi bimbingan dan konseling sesuai dengan kondisi permasalahan pada siswa, yaitu diantaranya: fungsi pencegahan, fungsi pemahaman, fungsi penyaluran dan pengembangan. Sedangkan layanan yang diberikan seperti pelayanan informasi, konseling kelompok, himpunan data, layanan penempatan dan penyaluran dalam mengatasi agresifitas siswa. Setelah layanan tersebut dilaksanakan guru pembimbing menilai dengan memeriksa absensi buku poin kasus siswa dan absensi kelas. Layanan tersebut ditindaklanjuti dengan kegiatan pendukung, yaitu seperti kegiatan kunjungan rumah, kerjasama dengan pihak sekolah, dan koordinasi dengan pihak sekolah serta dengan pihak wali murid.