Daftar Isi:
  • Lahan kritis dapat didefinisikan sebagai lahan yang telah mengalami kerusakan sehingga berkurang fungsinya sampai pada batas yang ditentukan atau diharapkan, baik fungsinya sebagai produksi maupun fungsinya sebagai tata air.Jika lahan kritis dibiarkan dan tidak ada perlakuan perbaikan, maka keadaan itu akan membahayakan kehidupan manusia, untuk itu pemerintah Indonesia khususnya Dinas Kehutanan harus mengambil kebijakan, yaitu melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan–lahan kritis. Untuk memudahkan dalam mengambil keputusan penentuan lokasi lahan kritis maka dibuatlah sebuah sistem pendukung keputusan penentuan lokasi lahan kritis menggunkan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagia database management system. Selain itu sistem dibangun menggunakan metode AH Pdan Teorema Bayes. AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang menguraikan masalah multi factor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Metode AH Pini akan memproses kriteria-kriteria berdasarkan hasil loka karya Penetapan Kriteria Lahan Kritis yang dilaksanakan oleh Direktotar Rehabilitasi dan Konservasi Tanah kriteria tersebut adalah : Tipe Iklim, Kelas Lereng, Jenis Tanah, Penutupan Lahan dan Karakteristik Daerah Aliran Sungai, sementara kriteria lain yang juga merupakan penyebab kekritisan lahan diproses menggunakan metode Teorems Bayes. Sehingga sistem dapat memberikan keluaran berupa perankingan alternative terbaik. Alternatif dengan nilai yang terbesar adalah hasil akhir yang diperoleh untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan. Kata Kunci: AHP, Kriteria, Lahan Kritis, Sistem Pendukung Keputusan, Teorema Bayes,.