UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI INFERIORITAS SISWA SLOW LEARNER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 PEKANBARU
| Main Author: | Rie Ardilla, |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2016
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/3133/1/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/2/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/6/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/7/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3133/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi inferioritas siswa slow learner di SMP Negeri 10 Pekanbaru, (2) faktor-faktor yang mendukung dan menghambat upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi inferioritas siswa slow learner di SMP Negeri 10 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Informan utama penelitian adalah dua orang guru bimbingan konseling dan informan pendukungnya adalah 2 orang siswa slow learner. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data wawancara dianalisa dengan cara kualitatif kemudian disimpulkan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi inferioritas siswa slow learner di SMP Negeri 10 Pekanbaru adalah (1) melaksanakan layanan bimbingan konseling terhadap siswa, khususnya siswa slow learner yang mengalami inferioritas, (2) melaksanakan teknik-teknik yang relevan terhadap permasalahan yang dialami siswa, (3) serta memberikan semangat, motivasi kepada siswa. Temuan penelitian mengenai faktor-faktor yang mendukung dan menghambat upaya guru bimbingan konseling dalam mengatasi inferioritas siswa slow learner di SMP Negeri 10 Pekanbaru adalah (1) faktor internal seperti latar belakang pendidikan guru bimbingan konseling yang sesuai dengan bidang yang digelutinya dan pengalamannya seperti menjalin kerjasama, (2) faktor eksternal seperti fasilitas yang tersedia hanya ruangan BK walaupun tidak lengkap dan tidak ada dana khusus untuk pelaksanaan kegiatan BK. Oleh karena itu perlu adanya perhatian dari pihak sekolah terhadap pelayanan bimbingan konseling.