STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME TENAGA PENDIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TAMBANG KABUPATEN KAMPAR
Main Author: | Leli Sagita, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/3126/1/FM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/2/BAB%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/3/BAB%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/4/BAB%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/5/BAB%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/6/BAB%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/7/EM.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/3126/ |
Daftar Isi:
- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, (2) Untukmengetahuiapasajafaktor-faktor pendukung dan penghambatstrategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Tambang. Untuk menjawab penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif, informan kuncinya adalah kepala sekolah sedangkan informan lainnya berkembang sesuai dengan kebutuhan informan dilapangan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.Adapunhasildaripenelitianiniadalahstrategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidika tidak diterbitkan secara formal dan berbentuk dokumen dan faktor-faktor pendukung. Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik adalah (1) sekolah dibantu oleh beberapa stake holder (2)menciptakan hubungan kerja kesejawatan diantara semua guru dan staf dan seluruh warga sekolah (3) mengelolah sumberdaya manusia yang ada di sekolah. Sedangkan faktor-faktor penghambat strategi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik adalah (1) Belum semua guru dan tenaga pendidikan yang mempunyain kesadaran arti dan tugas yang diemban (2) Ada sebagian guru yang masih gaptek (gagal teknologi) (3) kurang minat guru untuk menambah ilmu keterampilan dan (4) sarananya masih ada yang kurang.