PENGARUH PENERAPAN MODEL ELABORASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERDASARKAN METAKOGNISI SISWA SMA

Main Author: Della Anggraini, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/31082/1/upload.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/31082/2/BAB%20IV.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/31082/
Daftar Isi:
  • Della Anggraini, (2020): Pengaruh Penerapan Model Elaborasi terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis berdasarkan Metakognisi Siswa SMA Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan model elaborasi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan metakognisi siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain factorial experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA SMA Negeri 5 Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis, angket metakognisi, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta dokumen yang berupa data–data administrasi sekolah. teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis 1, 2 dan 3 adalah uji anova dua arah (two way anova). Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan, yaitu untuk hipotesis 1 diperoleh F(A)hitung = 308,02>F(A)tabel =3,99 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model Elaborasi dengan siswa yang mengikuti pembelajan dengan model konvensional. Hasil analisis data untuk hipotesis 2 menunjukkan F(B)hitung = 193,13> F(B)tabel = 3,14 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki Metakognisi tinggi, sedang dan rendah. Sedangkan interaksi F(A×B)hitung =-263,65<F(A×B)tabel = 3.14 sehingga untuk hipotesis 3 dapat ditunjukan bahwa tidak terdapat interaksi antara model Elaborasi dan metakognisi terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa