Daftar Isi:
  • Setiap perusahaan memiliki pendekatan atau cara masing-masing untuk meningkatkan produktifitas perusahaan mereka. Kerusakan mesin yang sering terjadi didominasi oleh faktor usia mesin yang sudah tua dan faktor human error yang meyebabkan penurunan kehandalan mesin. CV. Riau Pallet sering mengalami breakdown mesin yang cukup tinggi yaitu dengan total kerusakan mesin sebanyak 195 kali/tahun dengan total waktu perbaikan 5.672 menit/tahun. Berdasarkan total kerusakan mesin cross cut papan memiliki tingkat kerusakan yang sangat tinggi yakni sebesar 51 kali/tahun. Dengan lama perbaikan 995 menit/tahun. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang SOP maintenance pada mesin cross cut papan menggunakan metode TPM dengan melihat nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan menganalisa menggunakan metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis), LTA (Logic Tree Analysis) dan Task Selection. Berdasarkan pengolahan didapat nilai OEE sebesar 62,77%, hal ini merupakan nilai yang sangat rendah dibandingkan standar OEE internasional. Sehingga perlu dilakukan analisa lebih mendalam. Berdasarkan perhitungan OEE six big losses didapat nilai reduced speed losses yang sangat tinggi disbandingkan dengan lima faktor yang mempengaruhi efektifitas mesin. Dari hasil pengolahan FMEA kerusakan dinamo pada kegagalan tidak dapat memutar mata gergaji potong memiliki nilai RPN (Risk Priority Number) yang tertinggi yakni sebesar 252. Usulan yang dilakukan berdasarkan pengolahan LTA dan task selection berbentuk SOP maintenance pada mesin cross cut papan. Hal ini sangat membantu untuk mengurangi penurunan kecepatan mesin dikarenakan dengan menerapkan SOP yang telah dibuat maka mesin dapat bekerja secara optimal. Kata Kunci: TPM, SOP, FMEA, LTA, Reduced Speed Losses, Task Selection