ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN UJARAN KEBENCIAN HABIB BAHAR BIN SMITH PADA AKSI REUNI 212 DI MEDIA ONLINE DETIK.COM TANGGAL 2-3 DESEMBER 2018

Main Author: Rita Wastianingsih, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/27315/1/GABUNGAN%20SKRIPSI%20KECUALI%20BAB%20V.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/27315/2/BAB%20V%20PEMBAHASAN.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/27315/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Nama : Rita Wastianingsih Jurusan : Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) Judul : Analisis Framing Pemberitaan Ujaran Kebencian Habib Bahar Bin Smith Pada Aksi Reuni 212 di Media Online Detik.com Tanggal 2-3 Desember 2018 Kasus mengenai ujaran kebencian adalah suatu kejahatan yang tergolong ke dalam tindak pidana terhadap kehormatan, istilah lain yang juga umum dipergunakan untuk tindak pidana terhadap kehormatan adalah tindak pidana penghinaan. Di Indonesia kasus ujaran kebencian pernah terjadi pada aksi Reuni 212 yang dilakukan oleh Habib Bahar bin Smith. Kasus ini sempat menjadi tranding dan diburu oleh berbagai media, salah satunya yaitu Detik.com. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis framing pemberitaan ujaran kebencian Habib Bahar bin Smith pada aksi reuni 212 di media online Detik.com tanggal 2-3 Desember. Penulis menjelaskan penelitian ini dengan metode deskriptif-kualitatif dan menganalisis berita dengan menggunakan metode analisis framing Robert N. Entman yang berfokus kepada empat perangkat framing diantaranya define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (sumber masalah), make moral judgment (membuat keputusan moral), treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detik.com mengulang-ulang berita tentang Habib Bahar dengan Headline yang berbeda, namun secara keseluruhan substansi isi berita itu sama. Dengan demikian dapat dilihat bahwa berita tentang Habib Bahar yang dikeluarkan oleh media online Detik.com berbau kepentingan politik, dengan cara yang tidak langsung menyudutkan salah satu pasangan calon presiden untuk pemilu tahun 2019. Selain itu, dalam pembingkaian yang dilakukan oleh Detik.com yang mengulang-ulang berita Habib Bahar dan menunjukkan bahwa pihak Jokowi yang salah itu juga membantu untuk menaikkan elektabilitas Jokowi karena masyarakat akan memberikan simpati atas tuduhan-tuduhan yang ditujukan pada Presiden Jokowidodo. Kata Kunci : Framing, Pemberitaan, Ujaran Kebencian, Media Online, Detik.com