Daftar Isi:
  • Sinkronisasi estrus merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persentase Non Return Rate, Conception Rate dan Service Per Conception pada induk sapi bali yang disinkronisasi menggunakan Prostaglandin (PGF2α) dan Human Corionik Gonadotropin (hCG). Metode yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga perlakuan dan tiga kelompok. Total induk sapi Bali yang digunakan adalah 9 ekor yang dimasukkan kedalam 3 kelompok penelitian. Kelompok I: 5 ml PGF2α, Kelompok II; 5 ml PGF2α + 5 ml PGF2α, Kelompok III; 5 ml PGF2α + 5 ml Hcg. Parameter yang di ukur adalah persentase Non Return Rate, Conception Rate dan Service Per Conception. Hasil penelitian menunjukkan sinkronisasi menggunakan prostaglandin (PGF2α) satu kali, prostaglandin (PGF2α) hari pertama yang diikuti prostaglandin (PGF2α) pada hari ke-11 dan prostaglandin (PGF2α) ditambah human chorionic gonadotropin (hCG) pada hari ke-4 setelah injeksi prostaglandin (PGF2α) pertama pada induk sapi Bali di BSF tidak memberi pengaruh terhadap persentase non return rate, conception rate dan service per conception. Kata kunci : Sapi Bali, Sinkronisasi, Non Return Rate, Conception Rate dan Service Per Conception.