Daftar Isi:
  • Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari hingga Mei 2015 di Desa Pangkalan Panduk Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai pH, C-organik, KTK, N total, P-total dan K-total pada kedalaman 0-50 cm sampel berasal dari lahan gambut hutan sekunder, perkebunan kelapa sawit usia 7 tahun dan perkebunan hutan tanaman industri (HTI) Acacia crassicarpa usia 6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pH sebesar 0,03 % dari hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit dan peningkatan pH juga terjadi pada hutan gambut menjadi HTI sebesar 0,96 %; terjadi peningkatan KTK dari hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 22,62 mg/100g dan hutan gambut menjadi HTI sebesar 113,87 mg/100g; P-total mengalami kenaikan dari hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 22,62 mg/100g dan hutan gambut menjadi HTI juga mengalami kenaikan sebesar 12,74 mg/100g; K-total mengalami kenaikan dari hutan gambut menjadi perkebunan kepala sawit sebesar 2,73 mg/100g dan hutan gambut menjadi HTI sebesar juga mengalami kenaikan sebesar 12,31 mg/100g. Untuk C-organik terjadi perbedan perubahan karakter kimia dimana terjadi penurunan dari hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 11,15 % dan terjadi kenaikan C-organik dari hutan gambut menjadi HTI sebesar 0,05 %. Nilai N-total terjadi peningkatan dari hutan gambut menjadi perkebunan kelapa sawit sebesar 0,51 % dan terjadi penurunan dari hutan gambut menjadi HTI sebesar 0,31 %. Disimpulkan bahwa terjadi perubahan karakter kimia tanah gambut untuk semua parameter yang diteliti akibat perubahan penggunaan lahan gambut hutan sekunder menjadi perkebunan kelapa sawit usia 7 tahun dan hutan tanaman industri (HTI) Acacia crassicarpa usia 6 tahun. Kata Kunci: Tanah gambut, Kelapa sawit, Hutan Tanaman Industri, Kimia tanah.