Daftar Isi:
  • Cendawan dan bakteri merupakan mikroorganisme yang berperan penting dalam merombak bahan-bahan organik menjadi unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Semakin banyak jenis dan populasi mikroorganime tanah maka semakin subur tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi dan jenis cendawan dan bakteri pada hutan pasca terbakar dan pada hutan tidak terbakar di kawasan Hutan Konservasi. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA RIAU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan di dua lokasi yaitu sampel tanah pasca kebakaran dan sampel tanah hutan yang tidak terbakar dari Hutan Konservasi Kelurahan Kerumutan Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan. Sampel diambil pada kedalaman 0-10 cm,11-20 cm dan 21-30 cm. Pola perubahan yang terjadi adalah semakin dalam kedalaman tanah maka populasi bakteri dan cendawan semakin menurun, begitu juga dengan dampak kebakaran hutan yang menurunkan populasi bakteri dan cendawan. Selanjutnya, populasi bakteri dan cendawan pada hutan tidak terbakar lebih banyak dibandingkan pada hutan yang terbakar. Ditemukan 12 jenis bakteri yang terdiri dari 7 bakteri dari hutan tidak terbakar dan 5 bakteri dari hutan yang terbakar, dari 12 isolat bakteri yang ditemukan merupakan jenis bakteri gram negatif dengan bentuk sel yang bervariasi yaitu 7 isolat memiliki bentuk sel coccus dan 5 isolat berbentuk basil. Jenis cendawan yang ditemukan pada hutan tidak terbakar yaitu Aspergillus sp, Fusarium sp dan Penicillium sp, sedangkan pada hutan terbakar cendawan yang ditemukan yaitu Aspergillus sp, Fusarium sp, Trichoderma sp. Kata kunci : Cendawan, Bakteri, Kebakaran Hutan.