Daftar Isi:
  • Usaha dan tujuan Pendidikan Nasional yang menjadikan tugas dari guru Pendidikan Agama Islam sebagai pemegang peran utama pembentukan Akhlak siswa, sehingga guru dituntut kepribadian yang baik dan berakhlak karimah, karena guru adalah ujung tombak dalam proses pembelajaran. Guru dituntut mempunyai sifat yang ideal sebagai sumber keteladanan, bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar dan menguasai materi yang diajarkan. Itulah sebabnya lembaga pendidikan yang berhasil tidak hanya berasal dari guru yang berkualitas secara intelektual, akan tetapi juga ditopang oleh kepribadian yang anggun secara moral dan intelektual, maka wajarlah seorang guru harus memiliki 4 kompetensi, yaitu : kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN ) Kecamatan Bangkinang Untuk menjawab masalah tersebut penulis menggunakan penelitian lapangan, (Field Research ) dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini hal yang dilakukan adalah mengumpulkan data melalui angket, observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian menganalisis data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN ) Kecamatan Bangkinang tergolong cukup baik berdasarkan data angket yang penulis sebarkan kepada 19 orang guru menunjukkan bahwa Kompetensi guru yang memenuhi kompetensi paedagogik, akademik, sosial dan profesional. kecendrungannya para guru di SMP Negeri kecamatan Bangkinang adalah sering melakukan item-item yang ada pada ke 4 kompetensi tersebut dengan persentase 79% dari jumlah 19 orang guru, sedangkan untuk kategori sangat sering hanya 3 %, untuk kategori kadang-kadang 17 %, dan kategori jarang 1,3 %, sedangkan untuk ketegori tidak pernah 0%. Hal ini didukung dengan persentase hasil observasi sebesar 76% (baik), dan juga didukung oleh hasil wawacara yang menunjukkan bahwa 17 dari 19 orang guru merupakan guru yang telah sertifikasi dan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan siswa juga menunjukkan bahwa para siswa menyukai Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam, sehingga mereka akan berusaha meneladaninya.