Daftar Isi:
  • Munculnya gagasan program pendidikan karakter di Indonesia, bisa dimaklumi. Sebab, selama ini dirasakan, proses pendidikan dirasakan belum berhasil membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal, karena banyak lulusan sekolah atau sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas, tetapi mental dan karakternya lemah. Banyak Guru agama yang sehari-hari mengajar tentang kebaikan, tetapi perilaku siswa tidak sejalan dengan ilmu yang diajarkan oleh guru tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk pengembangan karakter siswa di sekolah diantaranya adalah adalah dengan memaksimalkan fungsi guru mata pelajaran Akidah Akhlak serta guru Bimbingan Konseling di sekolah. Tujuan dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui Kerjasama Guru Mata Pelajaran Pendidikan Akidah Akhlak dan Guru Bimbingan Konseling dalam Mengembangkan Karakter Siswa Pondok Pesantren Se Kecamatan Bangkinang Dalam penulisan tesis ini penulis menerapkan metode deskriptif analisis dengan corak penelitian lapangan (field research ), melalui pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah melalui wawancara, dan dokumentasi. Sumber datanya adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan guru BK Pondok Pesantren se Kecamatan Bangkinang. Teknik analisis data yang penulis lakukan adalah reduksi data, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan penyajian data, yaitu menampilkan data sesuai dengan aspek yang diteliti. Setelah itu penulis melakukan penarikan kesimpulan Hasil temuan penelitian menemukan bahwa Kerjasama Guru Mata Pelajaran Pendidikan Akidah Akhlak dan Guru Bimbingan Konseling dalam Mengembangkan Karakter Siswa Pondok Pesantren Se Kecamatan Bangkinang adalah: (1 )Adanya kesepakatan antara guru mata pelajaran Akidah Akhlak dengan guru Bimbingan Konseling di Pondok Pesantren se Kecamatan Bangkinang dalam mengatasi karakter siswa, terlihat dalam hal pemberian data siswa yang bermasalah, seperti guru mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki data siswa yang bermasalah selama proses belajar mengajar berlangsung, maka data ini dikumpulkan dan dibicarakan bersama. (2) adanya kerjasama guru mata pelajaran Akidah Akhlak dengan guru Bimbingan Konseling di Pondok Pesantren Se Kecamatan Bangkinang dalam memberikan layanan dan bimbingan terlihat dalam hal memberikan pembinaan pada siswa yang melanggar peraturan sekolah seperti siswa yang sering terlambat masuk dan siswa yang suka merokok, siswa yang tidak hormat kepada guru atau siswa yang suka tawuran dan pelanggaran lainnya. (3) adanya kerjasama guru mata pelajaran Akidah Akhlak dengan guru Bimbingan Konseling di Pondok Pesantren Se Kecamatan Bangkinang dalam mengembangkan karakter dalam menenamkan nilai sosial kemasyarakatan dan nilai spritual keagamaan.