PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TIPE KONSTRUKTIVISME PADA MURID KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 009 SENAPELAN KECAMATAN SENAPELAN KOTA PEKANBARU
Main Author: | Suratmi, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/2253/1/2011_2011271.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/2253/ |
Daftar Isi:
- Berdasarkan hasil pengamatan di SDN 009 Senapelan Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru ditemui gejala-gejala atau fenomena khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam seperti 1) Murid tidak memperhatikan guru ketika menyampaikan materi pelajaran 2) Murid tidak mengajukan pertanyaan kepada guru 3) Murid tidak memberikan tanggapan setelah guru menerangkan materi pelajaran. 4) Murid tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan 5) Murid sering keluar masuk kelas ketika sedang belajar. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah apakah aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam pada murid kelas IV SDN 009 Senapelan Kecamatan Senapelan kota Pekanbaru dapat ditingkatkan melalui Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) tipe Kontruktivisme? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam murid kelas IV SDN 009 Senapelan Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru melalui metode Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) tipe Kontruktivisme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus tiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan, data yang di uraikan adalah sebelum tindakan, kemudian data dalam penelitian ini diolah menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Anas Sudijono, yaitu: 100% FN p = x Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar pada siklus I dan II, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dibandingkan dengan data sebelum tindakan. Pada data awal diperoleh angka persentase 44%. Pada siklus I aktivitas belajar murid 70%. Sedangkan aktivitas belajar murid pada siklus II diperoleh angka persentase 88%, Dari data di atas diketahui bahwa ada hubungan erat antara peningkatan aktivitas guru dan murid dengan aktivitas belajar murid. Keadaan ini membuktikan bahwa keaktifan guru dan Murid mempengaruhi keberhasilan belajar Murid. Hal ini didukung oleh adanya kecenderungan meningkatnya aktivitas guru dan murid diiringi dengan meningkatnya aktivitas belajar murid.