Daftar Isi:
  • AIDS adalah kumpulan berbagai infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. ODHA adalah orang yang telah terdiagnosa HIV-AIDS. ODHA sulit untuk menerima diri karena adanya rasa penolakan di dalam diri dan adanya stigma negatif dari lingkungan. Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan diri ODHA adalah dukungan sosial keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada ODHA di Kota Pekanbaru. Subjek penelitian berjumlah 30 subjek yang di tentukan melalui teknik purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial keluarga dan penerimaan diri. Hasil analisis korelasi Product Moment menunjukkan ada hubungan positif dukungan sosial keluarga dengan penerimaan diri pada ODHA di Kota Pekanbaru dengan koefisien korelasi 0,688 pada taraf signifikansi 0,000 (p<0,05), artinya dukungan sosial keluarga dapat membantu ODHA menerima diri dengan status HIV-AIDS. Dukungan sosial keluarga yang dapat membantu ODHA menerima diri adalah dukungan emosional seperti ungkapan empati, dukungan penghargaan seperti ungkapan rasa hormat, dukungan instrumental seperti memberikan pinjaman uang, dukungan informasi seperti memberikan nasehat-nasehat. Hal ini dapat membantu ODHA menerima diri dengan status positif HIV-AIDS sehingga ODHA merasa disayangi dan dicintai. Dukungan emosional adalah dukungan yang sangat berpengaruh terhadap penerimaan diri ODHA. Adanya dukungan emosional seperti empati, kasih sayang, perhatian dan kepedulian yang diberikan keluarga membuat ODHA tidak merasa sendirian mengadapi masalah. Kata-Kunci: Dukungan sosial keluarga, penerimaan diri, ODHA