HUTANG DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR MAUDHU’IY)
Daftar Isi:
- Skripsi ini berjudul HUTANG DALAM PERSPEKTIF ALQUR’AN (Kajian Tafsir Maudhu’iy). Penelitian ini dilakukan karena dilatarbelakangi oleh dua kata yang membawa makna yang hampir sama namun berbeda dari konteksnya. Alqur’an mempunyai kata-kata yang mirip maknanya, akan tetapi, perkataannya itu tidak sama. Alqur’an merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam semua kondisi sekalipun, dia memiliki berbagai macam keistimewaan. Diantaranya, susunan bahasa yang unik, indah dan mempesona. Alqur’an diturunkan kepada Bangsa Arab dan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Arab. Bahasa Arab ini jika dikaji mengandungi banyak pecahan. Di antara lafaz-lafaz yang ada di dalam Alqur’an yang perlu dikaji adalah perkataan “dain” dan “gharam” namun dalam penafsiran kata tersebut mempunyai perbedaan penafsiran maknanya, Kata dain dari kata asalnya adalah dal, alif, dan nun (ْ -ا- د ( membawa arti mengutangi atau memberi pinjam, manakala gharam membawa arti mendenda. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan penulis mengkaji sebanyak 4 ayat yang mengandungi kata dain dan gharam yaitu kata dain terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 282, surat an-Nisa ayat 11 dan 12, manakala kata gharam terdapat satu ayat saja yaitu dalam surat at-Taubah ayat 60. Penulis menggunakan dua kitab tafsir yaitu Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Misbah. Hasil daripada penelitian daripada 4 kata ini penulis dapati bahwa arti setiap kata ini tidak banyak perbedaannya antara 2 mufassir ini. Ia membawa dua arti yang dasar, pertama ada yang diartikan dengan utang, dan ada yang dimaknakan dengan denda, namun kedua kata tersebut saling berhubungan dari segi maknanya adalah utang bagi orang yang masih hidup dan bagi orang yang sudah meninggal. Manakala kata gharam pula menjelaskan kepada orang yang berutang tetapi tidak mampu untuk membayar sehingga memerlukan bantuan zakat untuk membayarnya.