PERNIKAHAN DINI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TEMBILAHAN)
ctrlnum |
20512 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/</relation><title>PERNIKAHAN DINI DAN PENGARUHNYA 
TERHADAP 
PERCERAIAN (STUDI KASUS 
PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TEMBILAHAN)</title><creator>Badawi, </creator><subject>200 Agama</subject><description>Pernikahan Dini akhir akhir ini sangat menarik dibicarakan seiring dengan
perubahan zaman , globalosasi informasi saat ini sering mengarah kepada
kemaksiatan dan perzinahan yang korbannya kebanyakan kaum muda.Pro dan
kontra pun muncul terhadap pernikahan dini, ada yang mendukung dan ada pula
yang tidak mendukungnya. Konsepe pernikahan dini sangat variatif , Namun jika
dikaitkan dengan Undang Undang Perkawinan maka yang termasuk dalam
pernikahan dini adalah pernikahan dibawah umur yaitu pernikahan yang
dilakukan pasangan dibawah umur 19 tahun bagi pria dan dibawah umur 16 tahun
bagi wanita.

Methode yang digunakan dalam pencarian data adalah gabungan penelitian
kepustakaan dengan penelitian lapangan. Dalam menganalisis data
mempergunakan analisis isi (Content analysis) teruatama menganalisis putusan
putusan putusan hakin Pengadilan Agama Tembilahan terutama menyangkut
putusan perceraian yang disebabkan oleh factor pernikahan dini, sedangkan data
kuantitaif hanya dilakukan analisis pada data yang diperoleh dari pengadilan
tersebut.

Ada hal menarik dalam menncermati beberapa kasus pernikahan dini yang
bercerai , substansi alasan perceraiannya pada intinya ada dua bentuk , dimana
kedua bentuk ini mempunyai hubungan yang erat. Pertama percekcokan yang
terjadi secara terus menerus yang dalam hokum islam dikenal dengan sebutan
Syiqaq. Kedua adalah bentuk nusyuz . Pertengakaran/ perkelahian serta nusyus 
yang dijadikan sebagai alas an dari perceraian, apakah dipicu oleh pihak suami
atau istri, sebenarnya tidak hanya dialami oleh pasangan muda , tetapi juga
pasanga usia dewasa ( sesuai dengan ketentuan Undang Undang ).

Dengan demikian bagi laki laki dan perempuan yang masih dibawah umur 
dan ingin melansungkan pernikahan karena takut melakukan perzinahan yang
disebabkan tidak mampu menolak ransangan seksual yang luar biasa , hendaknya
mendapatkan perhatian dan dukungan moral baik dari pihak orang tua maupun
pejabat pembuat undang undang. Jangan menjadikan ketiadaan pekerjaan sebagai
alas an untuk menunda perkawinan. Demikian juga perundang undangan , jika
seandainya perkawinan itu tidak dapat ditunda sampai mencapai usia minimal
untuk menikah , maka pengadilan harus memberi dispensasi kawin , sebagai
dasar hokum untuk mendapatkan legitimasi perkawinan,tanpa harus mengundur
undur waktu , terlebih lagi jika pasangan itu sudah terlebih dahulu hamil.</description><date>2018</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/1/1.%202018214THK_COVER.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/2/2.%202018214THK_PENGESAHAN.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/3/3.%202018214THK_kata%20pengantar.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/4/4.%202018214THK_DAFTAR%20ISI.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/5/5.%202018214THK_abstrak.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/6/6.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20I.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/7/7.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20II.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/8/8.%202018214THK_B%20A%20B%20%20III.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/9/9.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20IV.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/10/10.%202018214THK_B%20A%20B%20%20V.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.uin-suska.ac.id/20512/11/11.%202018214THK_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf</identifier><identifier> Badawi, (2018) PERNIKAHAN DINI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TEMBILAHAN). Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. </identifier><recordID>20512</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Badawi, |
title |
PERNIKAHAN DINI DAN PENGARUHNYA
TERHADAP
PERCERAIAN (STUDI KASUS
PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TEMBILAHAN) |
publishDate |
2018 |
topic |
200 Agama |
url |
http://repository.uin-suska.ac.id/20512/1/1.%202018214THK_COVER.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/2/2.%202018214THK_PENGESAHAN.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/3/3.%202018214THK_kata%20pengantar.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/4/4.%202018214THK_DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/5/5.%202018214THK_abstrak.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/6/6.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20I.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/7/7.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20II.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/8/8.%202018214THK_B%20A%20B%20%20III.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/9/9.%202018214THK_B%20A%20B%20%20%20IV.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/10/10.%202018214THK_B%20A%20B%20%20V.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/11/11.%202018214THK_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/20512/ |
contents |
Pernikahan Dini akhir akhir ini sangat menarik dibicarakan seiring dengan
perubahan zaman , globalosasi informasi saat ini sering mengarah kepada
kemaksiatan dan perzinahan yang korbannya kebanyakan kaum muda.Pro dan
kontra pun muncul terhadap pernikahan dini, ada yang mendukung dan ada pula
yang tidak mendukungnya. Konsepe pernikahan dini sangat variatif , Namun jika
dikaitkan dengan Undang Undang Perkawinan maka yang termasuk dalam
pernikahan dini adalah pernikahan dibawah umur yaitu pernikahan yang
dilakukan pasangan dibawah umur 19 tahun bagi pria dan dibawah umur 16 tahun
bagi wanita.
Methode yang digunakan dalam pencarian data adalah gabungan penelitian
kepustakaan dengan penelitian lapangan. Dalam menganalisis data
mempergunakan analisis isi (Content analysis) teruatama menganalisis putusan
putusan putusan hakin Pengadilan Agama Tembilahan terutama menyangkut
putusan perceraian yang disebabkan oleh factor pernikahan dini, sedangkan data
kuantitaif hanya dilakukan analisis pada data yang diperoleh dari pengadilan
tersebut.
Ada hal menarik dalam menncermati beberapa kasus pernikahan dini yang
bercerai , substansi alasan perceraiannya pada intinya ada dua bentuk , dimana
kedua bentuk ini mempunyai hubungan yang erat. Pertama percekcokan yang
terjadi secara terus menerus yang dalam hokum islam dikenal dengan sebutan
Syiqaq. Kedua adalah bentuk nusyuz . Pertengakaran/ perkelahian serta nusyus
yang dijadikan sebagai alas an dari perceraian, apakah dipicu oleh pihak suami
atau istri, sebenarnya tidak hanya dialami oleh pasangan muda , tetapi juga
pasanga usia dewasa ( sesuai dengan ketentuan Undang Undang ).
Dengan demikian bagi laki laki dan perempuan yang masih dibawah umur
dan ingin melansungkan pernikahan karena takut melakukan perzinahan yang
disebabkan tidak mampu menolak ransangan seksual yang luar biasa , hendaknya
mendapatkan perhatian dan dukungan moral baik dari pihak orang tua maupun
pejabat pembuat undang undang. Jangan menjadikan ketiadaan pekerjaan sebagai
alas an untuk menunda perkawinan. Demikian juga perundang undangan , jika
seandainya perkawinan itu tidak dapat ditunda sampai mencapai usia minimal
untuk menikah , maka pengadilan harus memberi dispensasi kawin , sebagai
dasar hokum untuk mendapatkan legitimasi perkawinan,tanpa harus mengundur
undur waktu , terlebih lagi jika pasangan itu sudah terlebih dahulu hamil. |
id |
IOS7815.20512 |
institution |
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau |
affiliation |
ptki.onesearch.id |
institution_id |
47 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau |
library_id |
4 |
collection |
Institutional Repository UIN Sultan Syarif Kasim Riau |
repository_id |
7815 |
city |
KOTA PEKANBARU |
province |
RIAU |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS7815 |
first_indexed |
2019-09-26T10:47:30Z |
last_indexed |
2019-09-26T10:47:30Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1680927015117520896 |
score |
17.538404 |