Daftar Isi:
  • Desa Kualu Nenas termasuk kawasan sentra industri keripik nenas binaan Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar, Dinas Pertanian Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau saat ini masih menggunakan alat perajang buah nenas yang manual yaitu pisau dan papan alas dalam proses produksinya. Hal ini mengakibatkan masih tidak seragamnya hasil rajangan buah nenas, lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan, kurang ergonomisnya posisi pekerja pada saat melakukan aktifitasnya dan munculnya beberapa keluhan ketidaknyamanan dari pekerja. Penelitian ini bertujuan merancang alat perajang buah nenas yang efisien dan efektif menggunakan data antropometri seluruh pekerja. Menerapkan langkah-langkah konsep perancangan produk. Data antropometri yang digunakan dalam perancangan yaitu Lebar bahu (Lb), Tinggi siku duduk (Tsd) dan Diameter genggaman maksimal (Dgmak). Hasil rancangan produk pada penelitian ini kemudian diujicobakan terhadap 8 pekerja dan diperoleh hasil pengujian bahwa perajangan buah nenas menggunakan hasil rancangan belum dapat meminimalkan waktu produksi sebesar -2,66 detik (6,55%), output standar menjadi menurun sebesar 5 buah (-5,68%), dan menurunkan keluhan subjektivitas pekerja sebesar 26% tidak sakit, 6% cukup sakit, 14% sakit, dan 6% sangat sakit setelah perancangan. Kata kunci: Perancangan Produk, Ergonomi, Waktu Kerja, Keluhan Subjektivitas