Daftar Isi:
  • enelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena kesulitan belajar siswa yang tampak jelas dari turunnya kinerja akademika atau persentasi belajarnya. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang rendah, akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non intelegensi. Disinilah perlunya layanan konseling disamping kegiatan belajar. Layanan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. Sehingga penulis mengambil judul pengaruh keaktifan mengikuti layanan konseling kelompok bidang bimbingan belajar terhadap kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa di SMKN 4 Pekanbaru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh keaktifan mengikuti layanan konseling kelompok terhadapkemampuan mengatasikesulitan belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keaktifan mengikuti layanan konseling kelompok terhadapkemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa. populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 474 siswa dan sampel penelitian berjumlah 47 siswa. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan keaktifan siswa mengikuti layanan konseling kelompok di SMK N 4 Pekanbaru yang menjawan selalu sebanyak 55,74%, yang menjawab sering sebanyak 31,06%, yang menjawab jarang sebanyak 12,98% dan yang menjawab tidak pernah 0,21%. Kemampuan mengatasi kesulitan belajar di SMK N 4 Pekanbaru yang menjawab selalu sebanyak 21,06%, yang menjawab sering sebanyak 50,00%, yang menjawab jarang sebanyak 23,19% dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 5,74%. Dan tidak terdapat pengaruh siqnifikan dari keaktifan mengikuti layanan konseling kelompok terhadap kemampuan mengatasi kesulitan belajar siswa di SMK N 4 Pekanbaru.