Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Problem Based Instruction dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional jika ditinjau dari self-efficacy tinggi dan rendah pada siswa SMPN 2 Tembilahan Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara memberikan perlakuan pada salah satu kelas dan membandingkan hasilnya dengan salah satu kelas yang diberikan perlakuan yang berbeda. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.7 dan VIII.8 SMPN 2 Tembilahan Hulu dan objek penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Instruction ditinjau dari Self-Efficacy terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penulis menggunakan tes “t” untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Instruction dengan siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 2,130. 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memliki Self-Efficacy tinggi yang diajar menggunakan model Problem Based Instruction dengan siswa yang memliki SelfEfficacy tinggi yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 2,039. 3) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memliki Self-Efficacy rendah yang diajar menggunakan model Problem Based Instruction dengan siswa yang memliki Self-Efficacy rendah yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional sebesar 2,532. Dengan demikian secara umum model pembelajaran Problem Based Instruction Instruction ditinjau dari Self-Efficacy berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMPN 2 Tembilahan Hulu. Kata kunci: Problem Based Instruction, Self-Efficacy, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.