Daftar Isi:
  • Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan Allah, sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Adapun pemuliaan dan penghormatan Allah terhadap anak cucu Adam, yakni dalam penciptaan mereka dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan paling sempurna. tetapi kenyataanya manusia yang memiliki kearifan tidak sepadan dengan kemajuan berfikir dan teknologi yang dicapainya. Akibatnya kemuliaan manusia juga semakin rendah sehingga membuatnya bertindak di luar kemanusiaan, dengan menghalalkan segala cara demi memenuhi keinginannya. Manusia yang di amanahkan Allah sebagai khalifah di muka bumi ini lalai dalam menjaga dan melestarikan alam yang ada di darat maupun di laut, sehingga banyak nya kerusakan-kerusakan yang terdapat di darat dan di laut akibat ulah manusia itu sendiri sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam alQur’an. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan yang berusaha menghimpun data penelitian dari khazanah literatur dan menjadikan dunia teks terutama kitab-kitab tafsir dan buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian sebagai obyek utama analisisnya. Ayat-ayat yang diteliti pada penelitian ini ada 7 ayat dalam 5 surah; yakni pada Q.S. al-An’am : 59, 63, 97, Q.S. Yunus : 22, Q.S. al-Isra’ : 70, Q.S. al-Naml : 63, dan Q.S. al-Ruum : 41. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Tafsir Maudhu’iy, dengan merujuk pada al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir yakni kitab tafsir Klasik maupun Kontemporer. Adapun kitab tafsir yang akan digunakan dalam memahami ayat-ayat tentang al-Barr dan al-Bahr ialah Tafsir al-Qur’an alAzhim karya Ibnu Katsir, Tafsir al-Munir karya wahbah az-Zuhaili, Tafsir alMisbah karya Quraish Shihab, dan Tafsir Jami’ al-Bayan an Tanwil Ayi alQur’an karya Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kata al-Barr dan al- Bahr yang saling bergandengan disebut al-Qur’an secara berulang-ulang mempunyai rahasia dan hikmah bagi manusia yakni sebagai petunjuk untuk selalu menjaga alam baik di darat maupun di laut. Daratan dan lautan mempunyai hubungan yang signifikan, sehingga ketika manusia melakukan kerusakan di darat maka akan berdampak negatif pada laut, begitu juga sebaliknya, sehingga terjadinya ketidakseimbangan serta kekurangan manfaat. Laut yang telah tercemar mengakibatkan ikan mati dan hasil laut berkurang. Daratan semakin panas sehingga terjadi kemarau panjang. Alhasil keseimbangan lingkungan menjadi kacau.