IMPLEMENTASI SIKAP HEMAT DALAM MENGGUNAKAN UANG SAKU PADA SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KAMPAR TANJUNG RAMBUTAN KABUPATEN KAMPAR
Daftar Isi:
- diantara siswa yang tidak menabungkan sisa kelebihan uang belanja/jajannya, 2) Masih ada siswa memilih jajan dibandingkan dengan menabung, 3) Masih ada siswa yang tidak membuat rencana pengeluaran keuangannya, 4) Masih ada siswa yang tidak tau cara membuat daftar prioritas kebutuhannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar dan apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa dan faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar. Penelitian ini mengunakan pendekatan Deskriptif Persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 192 orang. Berhubung populasi cukup besar maka penulis mengambil sampel sebesar 25% yaitu 48 siswa dengan menggunakan teknik Random Sampling. Berdasarkan hasil penelitian, siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar Implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar dikategorikan baik, berdasarkan hasil persentase jawaban angket yakni sebesar 70,8%. Faktor pendukung Implementasi sikap hemat dalam menggunakan uang saku pada siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kampar Tanjung Rambutan Kabupaten Kampar adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran yang sudah menggambarkan imlementasi dalam kehidupan sehari-hari, faktor diri sendiri yaitu siswa sudah terbiasa hemat, faktor keluarga dan lingkungan sosial/teman sebaya yang sudah terbiasa hemat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu faktor diri sendiri (adanya sebagian siswa yang terbiasa dengan sikap boros), faktor keluarga dan lingkungan sosial/teman sebaya ( siswa yang berasal dari keluarga dan berteman dengan siswa lainnya yang terbiasa hidup boros) .