Daftar Isi:
  • Aktivitas pekerja di stasiun pembakaran roti beresiko pada kesehatan dan kenyamanan pekerja dalam bekerja, dan tidak sesuai dengan kaidah ergonomi. Berdasarkan metode Quick Exposure Check (QEC) kondisi postur kerja sebelum perancangan meja menghasilkan nilai exposure level berada padarange50%-69%. Hal ini menunjukkan perlu diadakannya penelitian lebih lanjut dan dilakukan suatu perubahan pada stasiun kerja tersebut.Tujuan penelitian ini adalah merancang stasiun kerja yang ergonomis berdasarkan antropometri. Perancangan dilakukan dengan menyesuaikan tinggi, lebar meja dan panjang meja berdasarkan data antropometri 17 pekerja di UKM.Sekarsari yaitu tinggi siku berdiri (TSB), jangkauan tangan kedepan (JTD) dan rentangan tangan (RT).Setelah perancangan postur kerjaberada pada range<40% (berada pada katagori aman). Setelah perancangan meja maka terjadi penghematan konsumsi energi pekerja 1 sebanyak 0,49 Kkal/menit, pekerja 2 sebanyak 0,93 Kkal/menit dan pekerja 3 sebanyak 0,65 Kkal/menit. Sebelum perancangan meja diperoleh waktu kerja selama 13,74 menit menghasilkan output 11 oven/hari dan setelah perancangan meja diperoleh waktu kerjaselama 11,37 menitmenghasilkan ouput sebanyak 14 oven/hari sehingga produktivitas kerja meningkat sebesar 22.27%.Berdasarkan analisaposturkerja dengan menggunakan quick exposure level berada pada kategori aman, karena perancangan sudah ergonomis danpostur kerja tidak ada lagi membungkuk atau memutar, sehingga dapat mengurangi keluhan nyeri atau sakit pada bagian tubuh pekerja.Kata kunci: Ergonomi,Fisiologi,Produktivitas, Quick Exposure Check (QEC),Waktu Kerja.