FRAKSI SERAT SILASE KULIT PISANG KEPOK(Musa paradisiaca) MENGGUNAKAN PENAMBAHAN LEVEL DEDAK DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA
Daftar Isi:
- Kulit pisang belum banyak dimanfaatkan secara optimal sebagai pengganti rumput. Padat ahun 2014 produksi limbah kulit pisang Provinsi Riau mencapai 7.586 ton. Kurang lebih sepertiga dari bagian buah pisang yang belum dikupas adalah limbah kulit pisang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh level dedak dan lama fermentasi yang berbeda terhadap fraksi serat silase yang meliputi kandungan neutral detergent fiber (NDF), acid detergent fiber(ADF), acid detergent lignin(ADL), hemiselulosa, dan selulosa. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau Pekanbaru.Penelitian berlangsung pada bulan Apri sampai September 2016.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen denga nmenggunakan rancangan acak lengkap pola Faktorial yang terdiri dari level dedak (0; 5; dan 10%) dan lama fermentasi (0; 14; dan 28 hari), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwalevel dedak dan lama fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kandungan NDF, ADF, ADL, Hemiselulosa, dan Selulosa. Dapat disimpulkanbahwa tidak terjadi interaksi antara penambahan level dedakdan lama fermentasi yang berbedaterhadap fraksi serat silase kulit pisang kepok. Kata kunci: fraksiserat, silase, kulitpisangkepok, dedak, lama fermentasi