Daftar Isi:
  • Sulfur dioksida (SO2) adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini sangat mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak berwarna. Jumlah sulfur dioksida yang tinggi dapat menyebabkan bau yang tajam, beracun dan bisa menyebabkan iritasi mata. Polusi sulfur dioksida mana kala sering terjadi di Kota Pekanbaru salah satunya terjadi pada tahun 2015. Oleh karena itu, diperlukannya analisis data sulfur dioksida untuk mengetahui pola atau model distribusi sulfur dioksida yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meengantisapasi masalah polusi udara ini khususnya pada sulfur dioksida atau kebijakan Pemerintah Kota Pekanbaru dengan menggunakan model distribusi Weibull 3 parameter dan distribusi Gamma. Data yang digunakan adalah data sulfur dioksida Kota Pekanbaru stasiun Sukajadi tahun 2015 selama 332 hari yaitu pada bulan Januari –Desember 2015. Tujuan penulisan ini adalah menentukan model terbaik diantara kedua model tersebut. Estimasi parameter kedua model tersebut adalah menggunakan metode maksimum Likelihooddan Newton-Raphson. Berdasarkan pembahasan dengan menggunakan uji kesesuaian model distribusi yaitu Akai ke Information Criterion(AIC) dan Bayesian Information Criterion(BIC)maka diperoleh bahwa model distribusi Weibull 3 parameter lebih baik daripada model distribusi Gamma untuk memodelkan data sulfur dioksida Kota Pekanbaru. Katakunci: Maksimum Likelihood, Newton-Raphson, Sulfur dioksida, uji AICdanBIC