EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE LPM (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN SHOWROOM NISSAN, OFFICE DAN WORKSHOP)
Daftar Isi:
- Pelaksanaan proyek konstruksi tidak lepas dari berbagai kendala dan kegagalan. Kendala dan kegagalan tersebut tidak dapat dilihat secara nyata, namun apabila berlangsung secara terus-menerus maka dampaknya akan terlihat pada akhir proyek. Sehingga segala sesuatu di dalam suatu proyek yang tidak menambah nilai atau bisa disebut dengan pemborosan waste). Untuk mengatasi hal tersebut dapat menggunakan metode Lean Project Management. Berdasarkan identifikasi dan wawancara dengan pihak proyek Pembangunan Showroom Nissan, OfficeDan Workshop di Kota Pekanbaru diperoleh waste yang berpotensi muncul saat pelaksanaan proyek yaitu waiting, defects, dan inventory dari delapan waste yang ada. Waiting dan defects pada proyek ini disebabkan oleh faktor lingkungan , manusia, mesin, material serta inventorydisebabkan oleh faktor manusia. Untuk matriks evaluasi material datang terlambat diperoleh nilai155 untuk alternatif 2, intensitas hujan tinggi dengan nilai 125 untuk alternatif solusi 2, kurang berhati hati pada saat memasang dan membawa material dengan nilai 150 untuk alternatif solusi 1, peralatan rusak dengan nilai 140 untuk alternatif solusi 1. Faktor kemungkinan resiko yang muncul pada saat pelaksanaan proyek ditentukan berdasarkan indentifikasi dan wawancara dengan pihak proyek yaitu kondisi cuaca yang buruk, lamanya keputusan owner pada proyek, perubahan desain dari perencanaan, keterlambatan datangnya material, kesehatan dan keselamatan kerja k3), kerusakan alat, properti dan fisik proyek, kondisi keuangan proyek yang buruk, pencurian, kelalaian dan ketidakjujuran, terjadinya rework. Kata Kunci: Fishbone, FMEA, Lean Project Management, Waste