Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas mengenai menggunakan pembingkaian berita) terhadap pemberitaan Aksi Damai 2 Desember 2016 (Aksi 212) pada media online detik.com. Aksi 212 merupakan mobilisasi massa secara besar-besaran yang pernah terjadi di Indonesia yang dilatar belakangi oleh tuntutan terhadap calon gubenur petahana Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, atas kasus penistaan agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, analisis data menggunakan analisis framing Zongdang Pan & M.Kosicki dengan menggunakan elemen sintaksis, skrip, tematik dan retoris yang akan mengungkap bagaimana pembingkaian berita yang dilakukan oleh detik.com terhadap pemberitaan aksi 212. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang diakukan detik.com terhadap pemberitaan aksi 212 yaitu terdapat unsur keberpihakan dan pembangunan citra positif terhadap pemerintah. Dapat dilihat dari bagaimana wartawan menyusun berita (sintaksis) yaitu mulai dari headline, pemilihan narasumber dan kutipan yang dimuat pada berita yang mengangkat narasumer dari aparatur Negara seperti kepolisian dan MPR, selanjutnya pada bagaimana wartawan mengisahkan fakta pada berita (skrip) wartawan detik.com cenderung menonjolkan apa dan siapa yang terdapat pada berita, berita yang disajikan hanya dilihat dari satu sisi saja. Sedangkan pada bagaimana wartawan menuliskan fakta (tematik) yang dapat dilihat pada bentuk kalimat dan koherensi paragraf bahwa detik.com hanya menonjolkan dari satu sudut pandang pemberitaan, yaitu sudut pandang dari pemmerintah, dan pada penekanan fakta (retoris) wartawan dengan detail memberikan informasi melalui foto terkait tema pemberitaan yang diangkat. Kata Kunci: framing, media online, aksi 212