ANALISIS MUTU FISIK DAN KIMIA UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatasL) DENGAN UMUR PANEN YANG BERBEDA
Daftar Isi:
- Ubi jalar ungu adalah salah satu sumber yang kaya akan karbohidrat yang keempat di Indonesia setelah beras, jagung dan ubi kayu. Pemanenan sangat menentukan dalam kegiatan operasional tanaman ubi-ubian dan sering kali merupakan bagian termahal dari kegiatan produksi. Maka, pemanenan merupakan salah satu tahapan dari proses produksi yang perlu mendapatkan perhatian serius agar dapat menghasilkan produk yang bermutu baik sesuai keinginan pasar. Menurunnya hasil panen, baik secara kuantitas maupun kualitas dapat terjadi disepanjang proses produksi sejak periode pertumbuhan tanaman di lapangan sampai setelah tanaman dipanen. Selain itu, pengaruh umur pemanen ubi jalar ungu juga bisa berpengaruh terhadap mutu fisik dan kimia ubi jalar seperti, memar, lecet, berjamur, bercak berwarna biru kehitaman. Tujuan dari peneltian ini yaitu, untuk mengetahui perbandingan umur panen terhadap mutu fisik dan kimia ubi jalar ungu (Ipomea batatas L). Manfaat dari penelitian ini yaitu, untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai mutu fisik dan kimia pada ubi jalar ungu dengan umur pemanenan yang tepat. Hipotesis umur pemanenan berpengaruh terhadap mutu fisik, kimia pada ubi jalar ungu (Ipomoea batatasL). Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri atas1 perlakuan dan 3ulangan yang terdiri dari 1 faktor adalah umur panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat disimpulkan ubi jalar ungu pada umur panen 4.5 bulan (A4) merupakan hasil paling terbaik yaitu,pada pengamatan kadar abu sebesar 1.104%, warna sebesar 1.772%, kadarpati sebesar 39.799g, dan kadar lemak sebesar 1.358g, sedangkan untuk kadar air 4 bulan (A3) sebesar 71.231%, protein umur 3 bulan (A1) sebesar 0.901% , dan pH 3.5 bulan (A2) sebesar 6.913. Kata kunci : Ubi jalar ungu, umur panen, mutu fisik dan kimia