Daftar Isi:
  • Akasia (Acacia crassicarpa A. Cunn.) merupakan jenis kayu yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam hutan tanaman industri (HTI) karena kayunya cepat tumbuh, produksi kayunya tinggi dan tidak menuntut persyaratan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bakteri dan cendawan endofit terhadap pertumbuhan bibit akasia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2017 di laboraturium Plant Protection Section (PPS) Divisi Research and Development (R&D) PT. Arara Abadi. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lenkap (RAL) terdiri atas : T0 : Kontrol, T1: Trichoderma sp., T2 : Gliocladium sp., T3: Rhizobium 5, T4 : Rhizobium 14, T5 : Bakteri Endofit 003B, T6 : Bakteri Endofit 004B. Sehingga didapatkan 7 perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan yang diamati adalah, pertumbuhan tanaman, persentase kejadian penyakit dan jumlah bintil akar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bakteri Rhizobium 5 memberikan pengaruh yang sama pada tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Untuk bakteri rhizobium 14, bakteri endofit 003B, dan bakteri 004B memberikan pengaruh menurun dibanding kontrol pada bibit akasia. Aplikasi cendawan endofit yang terdiri dari Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. memberikan pengaruh menurun pada tinggi tanaman dan diameter batang tetapi memberikan pengaruh yang sama terhadap jumlah daun pada bibit akasia. Aplikasi bakteri dan cendawan endofit tidak berpengaruh terhadap persentase kejadian penyakit dan pembentukan bintil akasia. Kata kunci: Akasia (Acacia crassicarpa A.Cunn.), bakteri dan cendawan endofit