PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, INDEKS DJIA, INDEKS NIKKEI 225, INDEKS FTSE 100 DAN SHANGHAI COMPOSITE INDEX TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL VECM
Daftar Isi:
- Pasar modal merupakan indicator makro ekonomi yang sangat penting bagi suatu negara. Di Indonesia pasar modal mengalami peningkatan (bullish) atau mengalami penurunan (bearish) terlihat dari naik turunnya harga – harga saham yang tercermin pada indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Fluktuasi IHSG dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi, baik secara domestic maupun global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh makro ekonomi domestic (inflasi, dan nilai tukar rupiah) dan makro ekonomi global (Indeks DJIA, Indeks NIKKEI 225, Indeks FTSE 100, dan Shanghai Composite Index) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Januari 2012 – Desember 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Vector Error Correction Model (VECM) dan diolah menggunakan program Eviews 9,0. Berdasarkan hasil penelitian, dimana inflasi, nilai tukar dan NIKKEI 225 baik jangka panjang ataupun jangka pendek tidak memiliki pengaruh terhadap pergerakan IHSG,. Variabel DJIA, FTSE-100 dan Sanghai Composite dalam jangka panjang memiliki pengaruh terhadap pergerakan IHSG, sementara dalam jangka pendek DJIA, FTSE-100, dan Sanghai Composite tidak berpengaruh terhadap IHSG. Kata Kunci: Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Indeks DJIA, Indeks NIKKEI 225, Indeks FTSE 100, Shanghai Composite Index, Vector Error Correction Model (VECM)