Daftar Isi:
  • Ada berbagai cara yang dilakukan para calon kandidat agar masyarakat mengetahui tentang visi dan misinya untuk dipilih menjadi kepala daerah. Diantaranya kampanye politik, analisis Framing Talkshow Mata Najwa Di Metro Tv Dalam Kampanye Debat Politik Calon Gubernur Jakarta Periode 2017-2022 Putaran 2 diduga tidak berpihak pada salah satu kandidat. Tujuan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis framing talkshow Mata Najwa di MetroTV dalam kampanye politik calon Gubernur Jakarta periode 2017-2022 putaran 2. Framing ialah adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita. Metode analisis yang digunakan adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Konsepsi mengenai framing dari Pan dan Kosicki tersebut menggambarkan secara luas bagaimana peristiwa memaknai dan ditandai oleh wartawan. Yang menggunakan unit analisis Sintaksis, Skrip, Tematik dan retoris. Peneliti melihat bahwa framing dari program Mata Najwa mengenai tema kampanye debat politik calon Gubernur Jakarta periode 2017-2022 tidak memihak kesalah satu kandidat, atau program ini bersifat adil terhadap kedua kandidat. Karna setiap kandidat diberi kesempatan yang sama, waktu menyampaikan pendapat-pendapatnya yang sama serta dalam proses pengambilan gambar atau video yang sama dalam proses pengambilan gambar, apabila salah satu kandidat meminta penambahan waktu untuk menyampaikan pernyataan maka pembawa acara juga memberikan kesempatan yang sama dengan kandidat lainnya, Metro TV juga sama-sama menayangkan beberapa cuplikan sewaktu kampanye dari semua kandidat, proses pengambilan gambarnya kepada seluruh kandidat, serta pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh pembawa acara kepada kandidat memiliki pembahasan yang sama. Kata kunci: framing, talkshow, debat politik.