Daftar Isi:
  • Permintaan buah naga merah terus meningkat, akan tetapi tidak diikuti peningkatan pembudidayaannya. Kultur jaringan dengan penggunaan zat pengatur tumbuh memberikan solusi untuk mempercepat pembudiyaan buah naga merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NAA dan Air kelapa yang tepat untuk subkultur buah naga merah. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017 di laboratorium Kultur Jaringan BBI Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor. Faktor pertama adalah NAA (0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm) dan faktor kedua adalah air kelapa (0%, 15%, 30%, 45%). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NAA berpengaruh sangat nyata terhadap waktu muncul tunas baru, jumlah tunas, panjang tunas, waktu muncul kalus dan waktu muncul akar. Konsentrasi air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas. Interaksi antara NAA dan air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tunas dan panjang tunas serta berpengaruh nyata terhadap waktu muncul akar. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi NAA 1 ppm memberikan peningkatan terhadap waktu muncul tunas baru, jumlah tunas, dan panjang tunas. Konsentrasi air kelapa 45% memberikan peningkatan terhadap waktu muncul tunas baru, jumlah tunas dan panjang tunas. Interaksi konsentrasi NAA 0,5 ppm dan air kelapa 15% memberikan peningkatan terhadap jumlah tunas, panjang tunas, dan waktu muncul akar. Kata kunci : Air kelapa; Hylocereus polyrhizus; kultur in vitro; NAA; subkultur.