Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Karet dengan Metode Analytical Hierarchy Procces(AHP) dan Loss Function(Studi Kasus di PTPN VI Unit PLK –Sumbar)
Daftar Isi:
- PTPN VI Pangkalan merupakan perusahan manufaktur yang memproduksi crumb rubber dengan jenis SIR 20, produk ini digunakan untuk bahan baku ban mobil yang di exportke perusahan-perusahan ban terkenal seperti Good year dan Breakston.Perusahaan ini bekerjasama dengan tiga pemasok (Gudang Karet GMS, HUGOS Gambir dan Karet, serta Kapur Indah Rubber) bahan baku karet. Dalam kerjasama yang dilakukan dengan pemasok bahan mentah karet, pemasok masih belum dapat memenuhi standar kualitas dari perusahaan. Pihak perusahaan memiliki standar kualitas tersendiri dari bahan baku yang dipesan daripihak supplier. Dimana pihak perusahaan menginginkan DRC (Dry Rubber Conten) atau kadar karet kering dari bahan baku yang dipesan sebesar 60%. Kecacatan bahan mentah karet yang dikirim oleh pemasok lebih besar dari batas yang ditetapkan perusahaan. Proses evaluasi pemasok (supplier) perlu dilakukan untuk mencari pemasok yang memenuhi kriteria perusahaan dan untuk mengetahui kriteria-kriteria yang menjadi keunggulan dan kelemahan pemasok. Pada penelitian kali ini, proses evaluasi pemasok dilakukan dengan menggunakan AHP dan Loss Functiondengan menggunakan kriteria-kriteria kualitas, harga, kuantitas,waktu pengiriman, pengalaman bermitra, dan respon terhadap klaim. Data yang dikumpulkan adalah data selama periode Januari 2017 -Maret 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasok yang paling memenuhi kriteria perusahaan (terbaik) adalah pemasok kedua (HUGOS) dengan nilai Loss Rp. 502.880. Keunggulan dari pemasok ini ada pada harga dan kualitas. S2 dapat menyediakan bahan baku mentah karet dengan kualitas tinggi dan harganya tetap murah.Kata Kunci: AHP, Evaluasi Pemasok, Loss Function, Nilai Loss.