MODEL KOMUNIKASI INTERAKSIONAL KORPS HMI WATI (KOHATI) CABANG PEKANBARU DALAM MEMBINA SIKAP TOLERAN ANTAR KADER
Daftar Isi:
- Penelitian ini didasari atas fenomena lemahnya sikap toleran HMI Wati menyebabkan munculnya ketidakaktifan kader HMI Wati. Model komunikasi interaksional digunakan untuk melihat sikap toleran pada Kohati Cabang Pekanbaru. Berdasarkan hal tersebut tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model komunikasi interaksional Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Pekanbaru dalam membina sikap toleran antar kader. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh dari wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh observasi dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah ketua Kohati Cabang Pekanbaru satu orang, ketua kohati komisariat empat orang, dan anggota Kohati Cabang Pekanbaru tiga orang, sedangkan objek penelitian ini adalah model komunikasi interaksional Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Pekanbaru dalam membina sikap toleran antar kader. Berdasarkan metode di atas ditemukan bahwa model komunikasi yang dilakukan Kohati Cabang Pekanbaru dalam membina sikap toleran antar kader adalah model komunikasi interaksional George Herbert Mead dimana kegiatan-kegiatan dilaksanakan dengan melihat bentuk komunikasi dua arah atau timbal balik, sifat aktif, reflektif dan kreatif yang diperan gandakan oleh komunikan dan komunikator. Konsep dari komunikasi interaksional adalah ide, diri dan masyarakat digunakan untuk saling mempengaruhi satu sama lain dengan menyusun sebuah interaksi mengembangkan kemampuan dan bakat pada HMI Wati dalam kegiatan serta pengalaman yang akan diperankan di tengah-tengah masyarakat. Kata Kunci : Model Komunikasi Interaksional, Korps HMI Wati (KOHATI), Sikap Toleran.