Daftar Isi:
  • Upaya optimalisasi pengelolaan semen agar kualitas yang diperoleh optimal dapat dilakukan melalui pemilihan jenis pengencer semen. Bahan alternatif pengencer semen sebagai substitusi dari fruktosa yaitu madu. Penelitian ini bertujan untuk melihat interaksi antara konsentrai madu dan lama waktu ekuilibrasi yang berbeda terhadap kualitas semen cair sapi simental. Penelitian telah dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Inseminasi Buatan (UPTDBIB) Tuah Sakato Payakumbuh, pada bulan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan faktor A (Konsentrasi Madu) yaitu A1= 80 ml Tris (dengan fruktosa) + 20 ml Kuning Telur (kontrol), A2= 79 ml Tris (tanpa fruktosa) + 20 ml Kuning Telur + 1 ml madu, A3= 78 ml Tris (tanpa fruktosa) + 20 ml Kuning Telur + 2 ml madu A4= 77 ml Tris (tanpa fruktosa) + 20 ml Kuning Telur + 3 ml madu, dan faktor B (Lama waktu ekuilibrasi) yaitu B1 = 2 Jam, B2 = 4 Jam, B3 = 6 Jam. Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah motilitas, persentase hidup, dan abnormalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas. Persentase hidup, dan abnormalitas memberikan interaksi terhadap perlakuan konsentrasi madu dan lama waktu ekuilibrasi yang berbeda (P<0,01) dengan nilai masing-masing perlakuan pada kisaran normal. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan konsentrasi madu dapat digunakan sebagai alternatif pengencer dengan hasil yang terbaik pada persentase madu 1 ml dengan lama waktu ekuilibrasi 2 jam.Kata kunci : sapi simental, madu, motilitas, persentase hidup, dan abnormalitas.