Daftar Isi:
  • Motor induksi tiga fasa merupakan suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan rotor dan medan stator yang dimana mempunyai kelemahan kecepatan yang tidak konstan sehingga mempengaruhi performansinya. Dalam menangani kelemahan tersebut dibutuhkan pengendali sliding mode control (SMC) yang memiliki sifat kokoh terhadap gangguan ataupun perubahan parameter tetapi hasil dari simulasi respon waktu pada SMC masih osilasi juga memiliki overshootdan error steady state yang tinggi. Oleh karena itu, SMC dikombinasikan dengan profortional integral derivative (PID) yang sangat cocok mengimbangi kekurangan SMC untuk memperkecil overshoot dan error steady state. Pendekatan yang digunakan adalah metode latzel dengan metodeharriot untuk dibandingkan. Adapun hasil analisa respon waktu pendekatan latzelsettling time0.3477 detik, rise time 0.3692 detik, delay time 0.1810 detik, memiliki overshoot sebesar 4.42 % dan error steady state sebesar 0.2 Rpm. pada hasil analisa respon waktu pendekatan harriot settling time 0.4480 detik, rise time 0.9131 detik, delay time 0.1168 detik, dan tidak memiliki overshootjuga error steady state. Berdasarkan hasil analisa respon waktu diatas yang lebih baik adalah metode harriot karna tidak memiliki error steady state dan overshoot, namun dalam mencapai setpoint latzel sedikit lebih cepat dibanding harriot dengan selisih waktu sebesar 0.3477 detik. Kata kunci : Motor induksi tiga fasa, SMC, Hybrid SMC-PID, Pendekatan latzel dan harriot