Daftar Isi:
  • Dalam sistem tenaga listrik, keandalanterhadap komponen sistemmenjadi faktor yang sangat penting untuk dijaga, tujuannya untuk menjaga aset agar dapat beroperasi secara berkelanjutan.Cooling Water System (CWS) dan Fuel Oil Supply (FOS) merupakan sistem pendukung yang sangat penting bagiPembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dalam melakukan prosesnya sehari-hari. Berdasarkan data kegagalandari PT. PLN Balai Pungut Duriselama 3 tahun terakhir dari tahun2015 sampai dengan 2017, kegagalan terhadap komponensistemCWS maupunFOS masih sering terjadi, di mana kegagalan yang terjadi selama3 tahun ini sebanyak 82 kali.Salah satu metode yang digunakan untuk perbaikan kualitas suatu asetadalahmetode Failure Mode and Efect Analysis (FMEA). Metode FMEA Tidak seperti banyakmetode perbaikan kualitas lainnya, FMEA tidak memerlukan statistik rumit, namun FMEA dapat menghasilkan penghematan yang signifikan untukperusahaan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah,dari segi RPNdiketahui bahwapada sistem CWSterdapat 7 komponensistem dengan nilai RPN yang melebihi dari titik cutoffdiantaranya, VTR 1 dengan nilai RPN terbesar yaitu390RPN, Sedangkan pada sistem FOSterdapat 7 komponen sistem dengan nilai RPN yang melebihidarititik cutoffdiantaranya, fuel skid pump 2 dengan nilai RPN terbesaryaitu 512RPN.Sedangkan dari segi keandalan,komponen sistem CWS yang kurang handal terdapat pada komponen VTR 1 dengan nilai keandalan yaitu 0,82 dan pada sistem FOS terdapat pada komponen filter HSD tekanan tinggi dengan nilai keandalan 0,82. Rekomendasiatausolusimaintenanceberdasarkan teori FMEAyang diterapkandiharapkan mampu mengantisipasiatau meminimalisir permasalahan yang terjadi padatiap komponen sistem CWS danFOS.Kata kunci:Cooling Water System (CWS), Failure Mode and Effect Analysis(FMEA), Fuel Oil Supply (FOS),Maintenance, Reliability.