Daftar Isi:
  • Budidaya tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) secara organik dengan menggunakan trichokompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi alternatif yang baik mengingat potensi TKKS sebagai bahan organik dengan kandungan hara cukup tinggi dan Trichoderma sp. yang berfungsi sebagai dekomposer dan agen pengendali penyakit tanaman. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Juli sampai dengan Oktober 2016 di Jl. Bangau Sakti Gg. Mawar, Kelurahan Simpang Baru, Kec. Tampan-Pekanbaru. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis Trichokompos, waktu aplikasi serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktor dengan 5ulangan.Faktor pertama adalah empattaraf dosis pupuk Trichokompos(0, 150, 300 dan 450g/polybag),sedangkan faktor kedua adalah tiga taraf waktuaplikasi (2 MST, 1 MST dan saat tanam).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Tricho kompos dengan dosis 300 g/polybag memberikan kemampuan yang terbaik untuk meningkatkan jumlah daun dan bobot basah tanaman.Waktu aplikasi saat tanam dapat meningkatkan bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, jumlah biji pertanaman, bobot kering biji pertanaman dan bobot 100 biji tanaman kedelai.Interaksi dosis 150 g/ polybag dengan waktu aplikasi saat tanam mampu meningkatkan jumlah biji pertanaman, bobot kering biji pertanaman dan bobot 100 biji tanaman kedelai. Kata kunci : TKKS, Trichodermasp, Trichokompos,waktu aplikasi,kedelai