Daftar Isi:
  • Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola perkotaan adalah penanganan masalah persampahan. Materi organik merupakan jumlah terbesar dari komposisi sampah kota di Indonesia, yaitu 70-80%. Limbah sayur kol dan limbah kotoran kerbau dibuang dan ditumpuk begitu saja tanpa adanya pemanfaatan, sehingga perlu disinergikan antara limbah peternakan dengan pertanian dalam pembuatan kompos.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar C, N, P, K dan Ratio C/N pada kompos matang dari feses kerbau dan limbahsayur kol (Brassica oleracea) dengan C/N yang berbedadan mengetahui kualitas yang terbaik dari campuran bahan kompos yang sesuai dengan SNI-7030-2004. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan, yaitu P1=C/N rasio 17.07778, P2=C/Nrasio 19.71061dan P3=C/N rasio 22.34343dan diulangan 6 kali. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran feses kerbau dan limbahsayur kol dengan C/N yang berbeda berpengaruhnyata terhadap kualitas kompos.Kandungan C dalam kompos dihasilkan =23,89–30,01%, kandungan N dalam kompos yang dihasilkan =1,46–1,98%, kandungan P=1,03–1,76%, K=3,31–6,85%, dan rasio C/N = 7,81-16,39 %.P3 (100% feses kerbau) tergolong baik, karna sudah memenuhi standar SNI-09-7030-2004.Kata Kunci : Feses Kerbau, Limbah Sayur Kol, Kompos, C, N, P, K, Rasio C/N