Daftar Isi:
  • Tempat Pembuangan Sampah Akhir(TPA)di Kota Pekanbarusetiap harinya menghasilkan 505,35 ton sampah. Banyaknya jumlah timbulan sampah inidapat dimanfaatkan sebagaibahan bakar pembangkit listrik. DimanaKota Pekanbaru terus mengalami peningkatan kebutuhan energi listrik sebesar 9,96% setiap tahunnya. Oleh karena itu, pemanfaatan sampah kota pekanbaru sebagai bahan bakar pembangkit listrik perlu dieksplorasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) on-grid systemdengan menggunakan teknologi Refuse Derivede Fuel (RDF)dari sampah kota Pekanbaru. Pada penelitiaan iniPLTSadapat menghasilkan 12,24 MWlistrik dan 16.380rit/tahunresidu padat. Selanjutnya analisis ekonomidilakukan menggunakan metode Life Cycle Cost(LCC)yang menghasilkan Net Present Value (NPV):Rp. 12.019.627.568.522,1,-, Internal Rate of Return (IRR):11,08%dan waktu pengembalian modal:5,7tahun, sehingga PLTSaini layak dari aspek ekonomi. Penelitian ini juga melakukan analisa pengurangan emisi COdan CH4dari hasil pembakaran konvensionalpada aspek lingkungansebanyak 1.957,36ton/tahun. Selain itu, dari aspek sosial dilakukan analisa penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTSa di kota Pekanbaru dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menghasilkan tingkat penerimaan sebesar 95,79% serta penolakan yang didapatkan hanya 4,21% . Dari hasil studi kelayakanyang positif maka PLTSa denganmenggunakan teknologi Refuse Derivede Fuel (RDF)ini layak untuk dilanjutkan. Kata Kunci: RDF, PLTSa, Sampah , Studi Kelayakan.