Daftar Isi:
  • Kontrol diri cukup berpengaruh terhadap pembentukan perilaku remaja awal. Jika remaja awal tidak dapat mengatasi segala tekanan dan mengontrol dirinya, maka yang terjadi adalah perilaku berisiko, salah satunya yaitu perilaku merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kontrol diri dengan perilaku merokok remaja awal. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan kontrol diri dengan perilaku merokok remaja awal. Subjek penelitian ini adalah remaja awal laki-laki yang merokok berusia 13-16 tahun di MTs DDI Pulau Kecil Inhil berjumlah 109 remaja awal. Variabel kontrol diri disusun berdasarkan teori Averill, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,883 dan daya diskriminasi aitem berkisar antara 0,303-0,714. Variabel perilaku merokok disusun berdasarkan teori Laventhal, dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,929, dan daya diskriminasi aitem berkisar antara 0,323-0,791. Hasil analisis data menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar (r) -0,308 dan signifikansi (p) 0,001. Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis diterima. Artinya terdapat hubungan negatif antara kontrol diri dengan perilaku merokok remaja awal. Hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi kontrol diri semakin rendah perilaku merokok remaja awal. Kata Kunci: Kontrol Diri, Perilaku Merokok