HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENIKAH PADA MAHASISWA S1
Daftar Isi:
- Pada umumnya seseorang akan mengambil keputusan untuk menikah setelah menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah, dan telah memasuki dunia kerja bahkan telah mapan secara ekonomi, sehingga setelah menikah dia mampu membangun rumah tangga yang bahagia dan harmonis. Namun fakta di lapangan menunjukkan ada sekelompok mahasiswa yang menikah saat masih kuliah. Akibat pernikahan tersebut berbagai permasalahanpun muncul, baik masalah yang positif maupun negatif. Sehingga dengan berbagai permasalahan tersebut, untuk memutuskan menikah saat kuliah kematangan emosi sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kematangan emosi dengan pengambilan keputusan menikah pada mahasiswa S1. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 51 orang. Data penelitian diperoleh menggunakan skala kematangan emosi dan skala pengambilan keputusan menikah. Data dianalisis dengan menggunakan statistik parametric pearson, dan hasil statistik diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,257 dan probabilitas (p) sebesar 0,035 pada taraf signifikansi 5%. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kematangan emosi dengan pengambilan keputusan menikah pada mahasiswa S1. Dengan artian tinggi rendahnya kematangan emosi berpengaruh pada pengambilan keputusan menikah pada mahasiswa S1. Kata kunci : Kematangan Emosi, Pengambilan Keputusan Menikah, Mahasiswa