PERANAN WALI KELAS DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 23 PEKANBARU

Main Author: Yuhelmi,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/11467/1/2010_2010330KI.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/11467/
Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui bagaimana peranan wali kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 23 Pekanbaru, dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peranan wali kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 23 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah wali kelas di SMP Negeri 23 Pekanbaru dan objeknya adalah peranan wali kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 23 Pekanbaru. Untuk mengumpulkan data digunakan teknik angket dan wawancara. Data wawancara dianalisa dengan kualitatif dan data angket dianalisa dengan teknik kuantitatif kemudian disimpulkan secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peranan wali kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tergolong pada kategori kurang baik yaitu berkisar antara 41% sampai 60%.. Hal ini dapat dilihat dari prosentase alternatif jawaban “Ya” dengan jumlah 53,6% dan prosentase jawaban “tidak” berjumlah 46,4%. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling wali kelas belum berperan dengan baik. Temuan mengenai faktor yang mempengaruhi peranan wali kelas dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling adalah (1) masih kurangnya pengetahuan wali kelas tentang bimbingan dan konseling, (2) masih kurangnya peran kepala sekolah dalam memberikan masukan kepada wali kelas berkaitan dengan peranannya dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, (3) masih kurangnya prasarana yang dimiliki oleh sekolah untuk membantu wali kelas dalam menjalankan tugasnya, (4) pengaruh latar belakang pendidikan wali kelas itu sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang baik antara wali kelas dan juga personil-personil sekolah lainnya sehingga pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bisa berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan.