Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Pada Perkebunan Kelapa Sawit PT. Teso Indah Indragiri Hulu
Main Author: | Andra Yani, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.uin-suska.ac.id/10994/1/2010_2010262AKN.pdf http://repository.uin-suska.ac.id/10994/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan pada PT. Teso Indah Pekanbaru, perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan tandan buah segar (TBS), yang berkedududksn dijalan soekarno - Hatta kompleks SKA No. 8A, dan lokasi perkebunan di Indragiri Hulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyajian, perhitungan dan pembebanan biaya dalam menentukan harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan, serta untuk mengetahui bagaimana pengklasifikasian terhadap biaya. Analisis data yang digunakan adalah metode deskripsif yaitu data dikumpulkan, dikelompokkan dan disususun agar dapat diteliti berdasarkan teori yang relavan dan berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk diambil kesimpulan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam menentukan harga pokok produksi terdapat beberapa hal masalah yang tidak sesuai dengan SAK yaitu perusahaan mencatat biaya iuran hasil hutan dan dana reboisasi dalam perhitungan harga pokok produksi sedangkan biaya tersebut tidak berhubungan langsung dengan penentuan harga pokok produksi, sehingga penilaian biaya operasional terlalu rendah. Perusahaan seharusnya mencatatat biaya angkut kedalam biaya bahan baku tetapi biaya tersebut dicatat kedalam biaya administrasi dan umum. Sehingga penilaian bahan baku terlalu rendah, selain itu juga perusahaan mencatat seluruh biaya tunjangan hari raya dan biaya astek kedalam biaya Administrasi dan Umum dan tidak memisahkan antara biaya tunjangan hari raya (THR) dan biaya ASTEK untuk kantor dan juga untuk lapangan. Akibat dari pencatatan tersebut penentuan harga pokok produksi (TBS) dan laporan laba-rugi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu penulis menyarankan sebelum menentukan harga pokok produksi, perusahaan hendaknya mengaju pada SAK, sehingga laporan yang dilaporkan tidak rancu dan sesuai dengan SAK. Kata kunci : Harga Pokok Produksi, Metode Deskrifsif