NUBUWAH MUHAMMAD DALAM INJIL BARNABAS DAN INJIL KANONIK

Main Author: Mohd Hishamuddin Bin Abdul Aziz,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.uin-suska.ac.id/10727/1/2010_201025PAG.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/10727/
Daftar Isi:
  • Skripsi yang penulis angkat dengan judul “ Nubuwwah Muhammad Dalam Injil Barnabas dan Injil Kanonik" merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilatarbelakangi berita tentang kedatangan Nabi Akhir Zaman sebagaimana terdapat dalam Injil Barnabas dan Injil Kanonik. Sebagai bukti yang jelas, kitab suci al-Quran telah menyaksikan bahwa Yesus AS adalah seorang Nabi yang memberitakan di dalam Injilnya tentang kedatangan Nabi yang bernama Ahmad. Kata “Nubuwwah" berasal dari bahasa Arab “Naba’un” yang bermaksud pembawa berita, sedangkan Nubuwwah pula berarti pemberitaan akan kedatangan seorang Nabi. Konsepsi Nubuwwah didalam Injil Barnabas jelas dinisbahkan kepada Muhammad Nabi Umat Islam, manakala dalam Injil Kanonik Nubuwwah terhadap Muhammad dapat dilihat melalui perspektif yang tersendiri. Hari ini Injil didapati dalam berbagai versi, sama ada kanonik mahupun apokrifa. Injil meruakan kitab yang diwahyukan kepada Nabi Isa AS sekitar 5 abad sebelum kebangkitan Muhammad SAW. Sehingga awal abad 4 Masihi, hanya empat Injil tulisan Markus, Lukas, Matius dan Yohannes yang diterima oleh gereja Kristen terkecuali Injil Barnabas dan empat puluh yang lain. Sebagai penjelasan singkat bagi skripsi ini, penulis mengumpul beberapa ayat nubuwwah yang selayaknya dinisbah kepada Nabi Muhammad dalam Injil Barnabas dan Kanonik. Disamping beberapa keterangan dan dukungan yang mungkin dapat menguatkan sesuatu ayat yang merujuk kepada Muhammad. Istimewanya, Al-Quran sebagai wahyu kepada Muhammad sendiri menyatakan bahwa Injil yang benar adalah yang mengakui keberadaannya sebagai nabi penutup dan pembawa kerajaan Allah bersama dengan kejayaan yang gemilang. Metode yang digunakan dalam meneliti skripsi ini melalui dua pendekatan yakni pendekatan sejarah dan pendekatan tekstual. Ia merupakan proses pengumpulan dan penafsiran gejala serta bersifat bibliografik dari sumber primer seperti terjemahan Injil Barnabas dan Injil Kanonik. Sebagai data sekunder ia diambil dari tulisan para ahli teologi agama yang membahas persoalan Nubuwwah Nabi terakhir terhadap Injil. Dalam menganalisa data yang diperoleh maka penulis memakai metode komparatif analitis dengan menarik kesimpulan bahwa Muhammad pasti disebutkan dalam Injil yang benar.