GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGELOLAAN ORGANISASI SENI PERTUNJUKAN STUDI KASUS TEATER GANDRIK

Main Author: Sianturi, Erwin
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: eng
Terbitan: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta , 2015
Subjects:
Online Access: http://journal.isi.ac.id/index.php/JTKS/article/view/2829
http://journal.isi.ac.id/index.php/JTKS/article/view/2829/1116
Daftar Isi:
  • Bentuk kepemimpinan tunggal, krisis finansial, serta rendahnya loyalitas pemainmerupakan wujud dari mayoritas wajah kelompok teater Indonesia. Ketigafaktor tersebut telah menjadi persoalan klasik yang menyebabkan banyaknya ke-lompok teater Indonesia tidak berkembang bahkan mengalami perpecahan. Namun di tengah banyaknya kelompok teater yang mengalami persoalan tersebut, Gandriksalah satu kelompok teater asal Yogyakarta yang mampu mempertahankan keberlangsungandanproduktivitaskelompoknyaselama32tahun.SehinggauntukmelihatproduktivitasdanefektivitasdariGandrikmakadilakukansebuahpenelitiandenganmelihat dari sisi kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan eksistensinya.Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Sedangkan teori yang digunakan berpijak dari konsep kepemimpinan Blake dan McCanse yang dikombinasikan dengan sudut pandang konsep falsafah kepemimpi-nan Jawa milik Endraswara. Kemudian untuk efektivitas dan sistem pengelolaannyapenelitianini menggunakan konsep Gibson serta Gary Dessler. Perilaku ataugaya kepemimpinan dari suatu kelompok dapat dipelajari dari proses interaksi yang terjadi antara pemimpin, pengikut, dan lingkungan yang selanjutnya dilebur dalamnilai-nilai kebudayaan Jawa yang berlaku. Kemudian untuk efektivitas dan sistempengelolaannya dilihat dari efektivitas jangka pendek, menengah, dan jangka panjangyangdimiliki.Darihasilpenelitianiniditemukanbahwagayakepemimpinanyangada di Gandrik mengacu pada konsep 3A yaitu gaya kepemimpinan Asah,Asih, Asuh. Serta dalam penelitian ini dibuktikan juga bahwa gaya kepemimpinanseseorang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada organisasi yangdipimpinnya.Sedangkan sistem pengelolaan yang digunakan sangat terefleksi denganpolakulturmasyarakatJawaitusendiriyaitusistemkekerabatan.Sistemyangmengutamakanrasakekeluargaandangotongroyong.Walaupunsecaraprosesnyabeberapaaspekekonomisosialjugamemengaruhiakankesinambungankelompokdanloyalitas para anggotanya.