EFEKTIVITAS INFUSA DAUN KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL MALARIA
Main Authors: | Kaihena, Martha, Samson, Efraim |
---|---|
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Pattimura
, 2019
|
Online Access: |
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/rumphius/article/view/893 https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/rumphius/article/view/893/756 |
Daftar Isi:
- Kecipir merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas infusa daun kecipir (Psophocarpus tetragonolobus(L.)DC) terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) model malaria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kelompok perlakuan dan 3 ulangan yang terdiri dari kelompok kontrol tanpa diberi infusa (P1), kelompok yang diberi infusa konsentrasi: 31,25 mg/mL (P2), 62.5 mg/mL(P3), dan 125 mg/mL (P4). Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus jantan, dimana5 ekor diantaranya sebagai tikus donor.Tikus donordiinfeksi Plasmodium bergheidan dibiarkan sampai persen parasitemia mencapai >20%. Kemudian 4 kelompok tikus model diinfeksikan dengan Plasmodium berghei. Pengamatan dilakukan selama 7 hari, mulai hari ke-0 (sebelum perlakuan), 4 hari selama perlakuan dan 2 hari setelah perlakuan. Persen parasitemia dihitung mulai dari hari sebelum pemberian infusa daun kecipir (IDK) sampai hari ke-7. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa IDK dapat menghambat pertumbuhan parasit dengan cara menurunkan tingkat parasitemia seiring dengan peningkatan konsentrasi, yakni (P2) sebesar 73,78%; (P3) sebesar 89,33%; dan (P4) sebesar 93.69%. Dapat disimpulkan bahwa IDK berpotensi dalam menghambat pertumbuhan Plasmodium berghei tikus putih model malaria dengan konsentrasi efektif yaitu 31,25 mg/mL.